SINGARAJA: Sebagian besar mahasiswa baru belum menaati tata tertib yang telah ditentukan. Tata tertib yang dilanggar meliputi pelanggaran tata aturan rambut, pengabaian larangan membawa telepun seluler, dan pelanggaran atribut dan pelanggaran-pelanggaran lainnya. Hal ini ditemukan pada sesi penindakan disdisiplin oleh seksi disiplin pada sabtu (6/8) kemarin.
Pelanggaran terhadap tata aturan rambut merupakan pelanggaran yang paling banyak ditemui. Banyak maba khususnya maba laki-laki yang masih memelihara rambut panjang mereka. Ada juga mahasiswa baru yang ditemukan memakai pewarna rambut. Banyak alasan yang dikemukakan maba seperti kesulitan mencari tukang cukur, tidak adanya kesempatan, dan alasan-alasan lainnya yang tidak begitu masuk akal.
Selain itu, banyak juga maba yang ditemukan membawa telepun selurer. Padahal telepun selurer merupakan salah satu hal yang sangat dilarang untuk dibawa saat mengikuti pelaksanaan OKK ini. Hal ini dijelaskan oleh koordinator seksi disiplin, Ari Anggara, lewat pengeras suara kepada maba di lapangan upacara. Menurut Ari telepun selurer dilarang dengan beberapa alasan yang jelas. Pertama, keberadaan telepun selurer dapat mengganggu konsentrasi maba saat mengikuti pelaksanaan OKK terutama penerimaan materi-materi OKK. Telepun selurer bisa disalahgunakan pada kondisi seperti ini. Maba kemungkinan menggunakan telepun tersebut untuk bermain gim, ber-facebookan, sms-an dan lain-lain. Kedua, berhubungan dengan penyalahgunaan fungsi, telepun selurer juga bisa digunakan untuk meluapkan kejengkelan maba saat mengikuti OKK. Hal ini sempat terjadi saat OKK tahun lalu. Saat itu, ada seorang maba yang mengumpat pelaksanaan OKK di facebook.
Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan maba bisa dibilang keterlaluan. Pasalnya, tata tertib OKK tahun 2011 telah diunduh lebih dari sebulan yang lalu. Selain itu, panitia juga mencantumkan contact person di tata tertib yang telah diunduh agar maba dapat dengan mudah menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti dalam tata tertib tersebut.
Semua pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan maba telah di tindak dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan. Maba akan ditindak sesuai dengan bobot pelanggaran yang mereka lakukan. (arik)
Pelanggaran terhadap tata aturan rambut merupakan pelanggaran yang paling banyak ditemui. Banyak maba khususnya maba laki-laki yang masih memelihara rambut panjang mereka. Ada juga mahasiswa baru yang ditemukan memakai pewarna rambut. Banyak alasan yang dikemukakan maba seperti kesulitan mencari tukang cukur, tidak adanya kesempatan, dan alasan-alasan lainnya yang tidak begitu masuk akal.
Selain itu, banyak juga maba yang ditemukan membawa telepun selurer. Padahal telepun selurer merupakan salah satu hal yang sangat dilarang untuk dibawa saat mengikuti pelaksanaan OKK ini. Hal ini dijelaskan oleh koordinator seksi disiplin, Ari Anggara, lewat pengeras suara kepada maba di lapangan upacara. Menurut Ari telepun selurer dilarang dengan beberapa alasan yang jelas. Pertama, keberadaan telepun selurer dapat mengganggu konsentrasi maba saat mengikuti pelaksanaan OKK terutama penerimaan materi-materi OKK. Telepun selurer bisa disalahgunakan pada kondisi seperti ini. Maba kemungkinan menggunakan telepun tersebut untuk bermain gim, ber-facebookan, sms-an dan lain-lain. Kedua, berhubungan dengan penyalahgunaan fungsi, telepun selurer juga bisa digunakan untuk meluapkan kejengkelan maba saat mengikuti OKK. Hal ini sempat terjadi saat OKK tahun lalu. Saat itu, ada seorang maba yang mengumpat pelaksanaan OKK di facebook.
Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan maba bisa dibilang keterlaluan. Pasalnya, tata tertib OKK tahun 2011 telah diunduh lebih dari sebulan yang lalu. Selain itu, panitia juga mencantumkan contact person di tata tertib yang telah diunduh agar maba dapat dengan mudah menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti dalam tata tertib tersebut.
Semua pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan maba telah di tindak dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan. Maba akan ditindak sesuai dengan bobot pelanggaran yang mereka lakukan. (arik)
Posts
0 comments: