APA ITU BAHAGIA?

Bahagia, ya semua orang di dunia ini mencari dan mengharapkan kebahagiaan dalam hidup kita. Kita berdoa setiap hari untuk memperoleh kebahagiaan itu. Kita bekerja setiap hari juga untuk memperoleh kebahagiaan. Apa sebenarnya arti kata yang sering didamba semua insan hidup di dunia ini? Setiap orang punya versi mereka sendiri tentang apa itu bahagia. Sebagian besar asumsi orang tentang kebahagiaan itu pasti dihubungkan dengan uang dan harta benda. Entah itu disadari dan diakui atau tidak, saya yakin pasti di dalam lubuk hatinya ada perihal menjurus ke pernyataan tersebut.
Rasional saya menulis tulisan ini bercermin dari kenyataan yang sangat miris yang saya lihat yang pada kenyataannya sangat bertentangan. Kenyataan pertama tentang sebuah keluarga yang tidak bias dibilang berkecukupan. Hidupnya dililit hutang, makan walau setiap hari bisa 3 x sehari tapi tak setiap hari bisa enak, beranggotakan 7 orang. Mereka semua sehat bisa bekerja dengan mengejar nafkah di jalan. Mereka selalu mengeluh tidak bahagia karena jauh dari rejeki. Mereka selalau mengeluh tidak pernah hidup bahagia karena selalu bekerja tapi tidak bisa kaya. Kenyataan kedua adalah tentang keluarga yang sangat kaya. Hidup bertetanggaan dengan keluarga pertama. Rejeki sangat mudah mereka dapat. Bahkan, hanya tinggal di rumah saja penghasilan mereka bisa mencapai 6 X lipat penghasilan tetangganya (keluarga pertama red.). sayangnya, sang kepala keluarga sering sakit-sakitan. Sudah lebih 5 tahun menderita sakit paru-paru yang takkunjung sembuh meskipun sudah berobat sampai ke pulau seberang (Jawa, red.). Mereka selalu mengeluh bahwa dalam 5 tahun belakangan ini mereka tak pernah hidup bahagia. Mereka selalu mengecam tuhan akan sakit yang dideritanya.
Jika seperti itu, Apa itu bahagia? Bisakah disimpulkan bahwa bahagia di patok dengan uang? Bisa dipatok dengan kesehatan?
Baik, mari amati kenyataan yang lainnya. Seorang anak dari keluarga yang sangat kaya yang sayangnya keluarganya dilanda broken home dikabarkan tertangkap basah aparat berwajib sedang pesta narkoba di sebuah hotel bersama teman-teman sekampusnya. Saat ditanya di kantor polisi, dia mengaku sedang tidak bahagia karena tidak mendapat perhatian dari kedua orang tuanya. Untuk membahagiakan dirinya, dia menghabiskan waktunya untuk menikmati narkoba dan obat-obat terlarang lainnya bersama teman-teman senasibnya.
Banyak kenyataan yang lainnya dapat ditemukan dengan mudah. Lalu kembali ke pertanyaan sebelumnya, apakah kebahagiaan itu adalah saat sehat? Saat ada uang?, saat diperhatikan orang yang kita sayangi? Atau saat-saat yang lainya? Saat apa menurut teman-teman? Apa saat semua yang kita inginkan terpenuhi? Satu hal yang perlu diingat dari pepatah tua adalah tidak ada manusia yang sempurna. Jadi mungkin saja, saat kita punya banyak uang , keluarga kita mengalami broken heart yang menimbulkan ketidakondusifan pertumbuhan buah hati. Saat kita sehat, mungkin kita tidak punya uang.
Pertanyaannya sekarang, jika salah satu faktor yang membuat bahagia tidak terpenuhi, apakah orang masih bisa hidup bahagia?
MENURUT TEMAN-TEMAN APA ITU BAHAGIA? DISAAT KAPAN? DAN BAGAIMANA PENDAPAT TEMAN-TEMAN PADA SITUASI DIATAS? Share pendapat teman-teman dibawah!

0 comments: