UKM Penelitian, Tepatkah?
I Putu Arik Budiarsana
Tri Dharma perguruan tinggi menyebutkan tiga fungsi universitas di Indonesia. Salah satu dari tiga dharma tersebut adalah dharma penelitian. Penelitian secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk menemukan, mencari, dan mengeksplorasi suatu fenomena secara ilmiah. Objek penelitian haruslah merupakan objek yang menarik dan pantas diteliti.
Penelitian, dalam rangka penyusunan skripsi (mahasiswa program starta 1) dan penyusunan TA (mahasiswa program diploma II dan III), juga merupakan sebuah tuntutan bagi mahasiswa untuk menyelesaikan studinya di universitas. Hal tersebut juga berlaku di Universitas Pendidikan Ganesha. Seperti yang termuat di dalam Buku Pedoman Studi Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2009, mahasiswa wajib membuat skripsi (program S1) dan TA (program D3) dalam rangka mengakhiri studi di Undiksha. Sebagai akibatnya mau tak mau, seluruh mahasiswa Undiksha wajib mengetahui prosedur penelitian yang baik dan benar dan nanti wajib melakukan penelitian.
Seluruh mahasiswa mungkin saja bisa meneliti. Akan tetapi, tak semua mahasiswa bisa meneliti sesuai dengan metodologi penelitian. Bahkan, bagi mahasiswa yang sudah memiliki pengalaman banyak sekalipun masih sering mengalami kesulitan dan melakukan kesalahan dalam meneliti. Bisa dibayangkan, kesulitan dan kesalahan yang ditemui mahasiswa dalam meneliti, baik dalam rangka penyusunan skripsi nantinya, atapun dalam rangka mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P). Hal itu akan berpengaruh terhadap hasil skripsi yang disusun atau hasil PKM-P yang diikuti.
Berdasarkan permasalahan di atas, kita mengetahui bahwa untuk bisa meneliti sesuai dengan metodologi penelitian dengan hasil yang diharapkan, seorang peneliti (mahasiswa) harus memiliki pengalaman. Pengalaman-pengalaman meneliti bisa didapat melalui ‘workshop-workshop’, seminar tentang penelitian, mengikuti PKM, dan sebagainya. Akan tetapi, itu dirasa kurang mampu memberi pengalaman bagi mahasiswa. Hal itu dikarenakan kegiatan-kegiatan itu hanya diadakan musiman. Bahkan workshop atau seminar tentang penelitian sangat jarang diadakan di Singaraja.
Di hampir pada semua jurusan telah menawarkan mata kuliah ‘penelitian’ atau yang berkaitan dengan penulisan karya ilmiah, walau berbeda sebutan tiap jurusan. Akan tetapi, melihat kondisi diatas rasanya kehadiran sebuah ‘wadah’ mahasiswa mencari pengalaman meneliti sangat diperlukan. Wadah yang perlu dibentuk adalah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ‘penelitian’ atau apapun namanya. Memang pembentukan sebuah UKM baru di Undiksha tidaklah mudah. Namun, hal ini perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak.
Sebuah UKM yang berorientasi pada pembelajaran meneliti sangat tepat untuk mahasiswa belajar meneliti dan mulai berani melakukannya. Dibandingkan dengan belajar meneliti yang ditetapkan di perkuliahan, belajar meneliti di UKM penelitian akan lebih baik. Mahasiswa tidak akan dibebani dengan tuntutan nilai seperti yang dituntut di perkuliahan yang sebenarnya. Mahasiswa akan lebih berani mencoba, Karena kesalahan (kesalahan yang wajar) mereka tidak akan berkontribusi pada Indeks Prestasi (IP).
Selain itu, UKM penelitian juga bisa menyiapkan mahasiswa untuk siap mengikuti kuliah ‘penelitian’ yang diprogramkan di SKS nanti. Misalnya, seorang mahasiswa semester 2 yang iktu di UKM penelitian, suatu saat nanti di semester berikutnya, dia kan lebih siap dan percaya diri mengikuti kuliah ‘penelitian’.
Bekerja sama dengan unit terkait di Undiksha khususnya Lembaga Penelitian (Lemlit), pembentukan UKM Penelitian akan menjadi sebuah langkah baru dalam dunia akademik mahasiswa. Dengan pembina yang mungkin ditunjuk dari Lemlit dan dengan kepengurusan UKM yang dibentuk, UKM penelitian dapat menyusun program-program yang berorientasi meningkatkan kebiasaan belajar meneliti di lingkungan mahasiswa seperti mengadakan seminar ataupun workshop-workshop penelitian dengan mengundang pembicara-pembicara terkemuka di Undiksha, di Singaraja, di Bali maupun di tingkat nasional.
Akan tetapi, pembentukan sebuah UKM penelitian akan tidak berguna tanpa apresiasi mahasiswa itu sendiri untuk meneliti. Jadi jika apresiasi yang diberikan mahasiwa besar, maka langkah pembentukan UKM penelitian adalah langkah yang tepat.
Penulis adalah mahasiwa aktif Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Semester IV
(Tulisan sudah dipublikasikan di Majalah Kampus ‘VISI’ edisi November 2010)
0 comments: