Sangsit-
Setelah absen pada Pangerupukan tahun
lalu, Pawai ogoh-ogoh kembali digelar tahun ini (11/3) di desa Sangsit,
kecamatan Sawan, kabupaten Buleleng. Sejumlah 35 ogoh-ogoh dari enam banjar
berhasil memukau penonton yang memadati Jalan Singaraja-Air Sanih. Terdapat
beraneka ragam rupa ogoh-ogoh mulai dari tokoh pewayangan, manifestasi Bhuta Kala (roh jahat), cewek kafe
sampai pocong.
Setelah
berakhirnya upacara tawur kesanga di perempatan desa, sekitar pukul 19.00 Wita,
ogoh-ogoh mulai diarak melewati jalan Singaraja-Air Sanih menuju lapangan Desa
Sangsit. Pawai dimulai dari arak-arakan ogoh-ogoh dari banjar Celuk dan
menyusul banjar-banjar lainnya sampai terakhir dari banjar Sema. Selain diiringi
gamelan dan music, ogoh-ogoh juga diiringi beberapa penari yang melakukan
atraksi tarian di beberapa tempat strategis seperti perempatan desa, pertigaan
(jalan menuju Banjar Celuk) dan sebagainya.
Sama
seperti pawai-pawai sebelumnya, pesta kembang api dan petasan juga memeriahkan
pawai kali ini. Walau tidak semeriah sebelumnya, tetap saja cahaya kembang api
dan suara petasan mampu membuat pawai menjadi lebih menarik dan meriah.
Selama
pelaksanaan pawai yang hampir berlangsung satu setengah jam, lalu lintas yang
melewati jalan utama desa Sangsit dialihkan melewati jalan kecil yang terdapat
disekitar desa. Sekitar pukul 20.30 Wita, lalu lintas tampak normal kembali.
Lihat video 35 ogoh-ogoh desa Sangsit (thanks to Puja Antara)
arikbudiarsana@hotmail.com
Jln. Sangsit-Abasan, Banjar Sema, Desa Sangsit.
0 comments: